Potensi Bahaya Saat Menggunakan Lift Dan Eskalator Serta Cara Mengatasinya
02 Februari 2021
Lift atau elevator dan eskalator sebagai alah satu sarana transportasi atau alat angkut orang dan barang yang bergerak secara vertikal mengandung potensi bahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan cedera manusia dan kerusakan harta benda. Untuk itu penggunaannya memerlukan pengawasan dan penerapan K3 yang tepat, mulai dari perencanaan, pemasangan, pemakaian, hingga pemeliharaannya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan Elevator dan Eskalator, telah ditetapkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI terbaru yaitu No.Per.06/Men/2017 tentang persyaratan yang mensyaratkan adanya Surat Ijin Operasi bagi setiap Teknisi Elevator dan Eskalator yang dikeluarkan dari Kantor Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Selain itu juga ditegaskan dalam UU No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan pelaksanaan kegiatan K3 yang tidak hanya ditujukan pada tenaga kerja atau orang yang berada di tempat kerja agar terjamin keselamatannya. Namun, juga bagaimana dapat mengendalikan risiko terhadap peralatan, aset dan sumber produksi sehingga dapat digunakan secara aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Data kecelakaan menunjukan bahwa penyebab kecelakaan lift sebagaian besar disebabkan oleh faktor manusia/teknisi yang kurang memiliki pengetahuan dalam pemeliharaan dan perawatan lift. Dilansir parents.com, Dr. Sheehan, direktur medis di Injury Prevention and Research Center di Children’s Memorial Hospital, Chicago menyatakan, kebanyakan pintu lift akan terbuka jika sensor mendeteksi sesuatu yang menghalangi, sayangnya tangan atau jari anak bisa tidak terdeteksi karena ukurannya terlalu kecil. Dan umumnya cedera atau luka karena lift dikarenakan tangan atau kaki mereka terjepit pintu lift. Sedangkan kecelakaan yang terjadi pada eskalator mayoritas disebabkan karena terjatuh, sisanya karena kaki, tangan, atau bagian pakaian yang terperangkap di bagian eskalator yang bergerak. Bila terjatuh, luka yang dialami tergolong kecil, misalnya tergores dan memar. Namun cedera berat seperti terperangkapnya bagian tubuh dapat merusak bagian tubuh itu sendiri, bahkan memerlukan amputasi.
Menggunakan mesin pengangkut vertikal memang memiliki risiko tersendiri yang cukup berbahaya.
Apa sajakah risiko berbahaya dalam menggunakan lift dan eskalator?
Sengatan Listik
Beberapa mesin pengangkut vertikal tidak memiliki sistem isolasi sehingga berpotensi menimbulkan sengatan listrik. Oleh karena itu penting melakukan tindakan pencegahan seperti pengecekan pada seluruh konduktor aliran listrik secara berkala.
Beban Berlebih
Sangat penting untuk tidak mengangkut barang melewati batas maksimal, namun beberapa orang seringkali menganggap remeh beban yang berlebih saat menggunakan lift atau eskalator. Beban yang berlebih dapat membuat mesin roboh atau putus, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan yang cukup serius.
Malfungsi Alat
Seperti halnya barang lain yang mengalami penyusutan, mesin angkat dan angkut seperti lift atau escalator juga dapat mengalami malfungsi atau kerusakan. Kerusakan mesin ini yang dapat menimbulkan potensi bahaya dalam penggunaannya.
Human Error
Seringkali kita sebagai pengguna bantuan lift atau eskalator tidak memperhatikan instruksi, langkah, serta kegiatan yang kita lakukan sesaat sebelum memasuki lift, selama di dalam lift, dan sesaat sebelum keluar lift. Terkadang kita melalukan keteledoran pada saat-saat tersebut yang menyebabkan cidera.
Lalu bagaimana cara meminimalisir risiko tersebut?
Jika Anda membawa seorang anak, pegang tangan anak saat masuk atau keluar lift. Bila memungkinkan, lebih baik Anda menggendong si kecil.
Saat di dalam lift, jangan pernah menyentuh atau bersandar pada pintu lift karena di sinilah biasanya terjadi kecelakaan.
Waspadai celah antara lift dan lantai. Pastikan lift sejajar dengan lantai sebelum Anda masuk atau keluar.
Jika pintu lift mulai tertutup, hindari membukanya dengan kaki, tangan, atau bagian tubuh lain. Sebab, beberapa lift yang memiliki sensor kurang baik akan tetap menutup walaupun ada benda tertentu yang menghalangi.
Jika sensor beban maksimal sudah menyala, lebih baik mengurungkan diri untuk naik.
Perhatikan instruksi di sekeliling mesin sebelum menggunakannya.
Selain hal-hal pencegahan diatas, terdapat Standar Riksa Uji Lift dan Eskalator yang merupakan verifikasi dan pemeriksaan terhadap lift yang terdiri dari serangkaian pengujian komprehensif terhadap kinerja alat angkat untuk mendefinisikan titik kritis yang berpotensi menimbulkan bahaya dan kondisi tidak terkontrol lainnya.
Proses verifikasi yang dilakukan berupa:
Kaji ulang (review) dan verifikasi kesesuaian spesifikasi objek dengan dokumen teknis
Pengamatan visual terhadap objek dan identifikasi objek
Pencatatan data lapangan
Melakukan perbandingan kesesuaian teknis dengan standar nasional, internasional dan regulasi lokal
Melakukan evaluasi dan justifikasi teknis dalam rangka keberterimaan terhadap standar dan owner specification
Analisis kelayakan objek/peralatan
Pembuatan laporan hasil pemeriksaan
Pelaporan Riksa Uji Lift dan Eskalator
Laporan hasil verifikasi tersebut berupa temuan-temuan titik lemah menjadi dasar rekomendasi perbaikan atau penggantian apabila diperlukan.
Apa manfaat dari Riksa Uji Lift dan Eskalator?
Jaminan keselamatan operasional, khususnya terhadap bahaya kecelakaan pesawat angkat angkut itu sendiri
Dimilikinya hasil kajian atas potensi resiko dan kondisi-kondisi lainnya yang dapat digunakan sebagai acuan pencegahan
Terpenuhinya terhadap standar, kode, spesifikasi pelanggan serta regulasi lokal terkait
Adanya pendapat dan dukungan independen dari tenaga ahli atas pengetahuan dan pengalaman khususnya kondisi-kondisi kritis, serta sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lingkup Pemeriksaan Riksa Uji Lift dan Eskalator Meliputi:
Pemeriksaan sangkar ( car )
Pemeriksaan atap sangkar
Pemeriksaan ruang mesin
Pemeriksaan kontrol panel
Pemeriksaan ruang luncur
Pemeriksaan rel car
Pemeriksaan rel counter weight
Pemeriksaan Wirerope / chain car
Pemeriksaan wirerope govemer
Pemeriksaan wirerope controller
Pemeriksan counter weight
Pemeriksaan tangga darurat
Pemeriksaan governer
Pemeriksaan saklar governor
Pemeriksaan kabel baja governor
Pemeriksaan brake
Pemeriksaan ernergency brake
Pemeriksaan limit switch atas
Pemeriksaan emergency stop
Pemeriksaan intercom
Pemeriksaan overload switch
Pemeriksaan tombol alarm
Pemeriksaan indicator overload
Pemeriksaan pintu darurat
Pemeriksaan tombol pemindahan lantai
Pemeriksaan tombol pintu buka dan tutup
Pemeriksaan alat pemadam api ringan
Pengujian Beban dan Balancing Wire Rope Tension
Pengujian Kecepatan Sangkar, Arus dan Kecepatan Sangkar, Arus dan Tegangan dari Motor Lift
Pengujian keatas tanpa beban
Pengujian kebawah tanpa beban
Pengujian keatas dengan beban penuh
Pengujian kebawah dengan beban penuh (Sakelar magnit) terbuka
Pengujian kebawah dengan beban penuh(Sakelar magnit) tertutup
Pengujian Rem
Rel sebetah kiri
Rel sebelah kanan
Kabel baja governor
Pembetat tegangan kebel baja governor
Rem pengaman sangkar
Sakelar pengaman
Sakelar governor
Govemor
Untuk mendapatkan ilmu K3 secara umum termasuk pengetahuan tentang alat angkat angkut, Anda dapat mengikuti Pembinaan Calon Ahli K3 Umum Sertifikasi Kemnaker RI. Info lebih lanjut silahkan klik disini.